LINGKUNGAN DATABASE

LINGKUNGAN DATABASE

CONCURRENCY (KONKURENSI)
Ada 3 masalah yang disebabkan oleh Concurrency :
1. Masalah kehilangan modifikasi (Lost Update Problem)
Masalah ini timbul jika dua transaksi mengakses item database yang sama yang mengakibatkan nilai dari database tersebut menjadi tidak benar.


Contoh Lost Update problem


2. Masalah Modifikasi Sementara (uncommited Update Problem)
Masalah ini timbul jika transaksi membaca suatu record yang sudah dimodifikasi oleh transaksi lain tetapi belum terselesaikan (uncommited), terdapat kemungkinan kalau transaksi tersebut dibatalkan (rollback).


Contoh uncommited Update Problem

3. Masalah Analisa yang tidak konsisten (Problem of inconsistency Analysis)
Masalah ini timbul jika sebuah transaksi membaca suatu nilai tetapi transaksi yang kedua mengupdate beberapa nilai tersebut selama eksekusi transaksi pertama.

Contoh Problem of inconsistency Analysis


LOCKING adalah salah satu mekanisme pengontrol concurrency
 
KONSEP DASAR :
Ketika sebuah transaksi memerlukan jaminan kalau record yang diinginkan tidak akan berubah secara
mendadak, maka diperlukan kunci untuk record tersebut
 
FUNGSI
Locking berfungsi untuk menjaga record tersebut agar tidak dimodifikasi oleh transaksi lain.

Jenis- Jenis Lock :
1. Share (S)
Kunci ini memungkinkan pengguna dan para pengguna konkuren yang lain dapat membaca record tetapi tidak mengubahnya.
2. Exclusive (X)
Kunci ini memungkinkan pengguna untuk membaca dan mengubah record. Sedangkan pengguna konkuren lain tidak diperbolehkan membaca ataupun mengubah record tersebut.





TIMESTAMPING
Adalah salah satu alternatif mekanisme kontrol konkurensi yang dapat menghilangkan masalah dead lock
Dua masalah yang timbul pada Timestamping :
1. Suatu transaksi memerintahkan untuk membaca sebuah item yang sudah di update oleh transaksi yang belakangan.
2. Suatu transaksi memerintahkan untuk menulis sebuah item yan nilainya sudah dibaca atau ditulis oleh transaksi yang belakangan


 

LINGKUNGAN DATABASE LANJUTAN

CRASS DAN RECOVERY
PENGERTIAN :
Crass adalah suatu failure atau kegagalam dari suatu sistem


PENYEBAB DARI KEGAGALAN ADALAH :
1. Disk Crash yaitu informasi yang ada di disk akan hilang
2. Power failure yaitu informasi yang disimpan pada memori utama dan register akan hilang
3. Software Error yaitu output yang dihasilkan tidak betul dan sistem databasenya sendiri akan memasuki suatu kondisi tidak konsisten

KLASIFIKASI FAILURE
Berdasarkan Jenis storage
1. Volatile storage, biasanya informasi yang terdapat pada volatile akan hilang, jika terjadi kerusakan sistem (system crash) contoh: RAM
2. Non Volatile Storage, biasanya informasi yang terdapat pada non volatile strorage tidak akan hilang jika terjadi kerusakan sistem contoh: ROM
3. Stable Storage, informasi yang terdapat dalam stable storage tidak pernah hilang. contoh: Harddisk RAID

Jenis kegagalan :
1. Logical Error, program tidak dapat lagi dilaksanakan disebabkan oleh kesalahan input, data tidak
ditemukan, over flow
2. System Error, sistem berada pada keadaan yang tidak diinginkan, seperti terjadi deadlock, sebagai akibat program tidak dapat dilanjutkan namun setelah beberapa selang waktu program dapat dijalankan kembali.
3. System Crash,kegagalan fungsi perangkat keras, menyebabkan hilangnya data pada volatile storage,
tetapi data pada non volatile storage masih tetap ada. Disk Failure, hilangnya data dari sebuah blok disk disebabkan oleh kerusakan head atau kesalahan pada waktu pengoperasian transfer data

SECURITY dan INTEGRITY
SECURITY adalah suatu proteksi data terhadap perusakan data dan pemakaian oleh pemakai yang
tidak mempunyai ijin.

BEBERAPA MASALAH SECURITY SECARA
UMUM :
1. Di dalam suatu perusahaan siapa yang diijinkan untuk mengakses suatu sistem
2. Bila sistem tersebut menggunakan password, bagaimana kerahasian dari password tersebut dan berapa lama password tersebut harus diganti
3. Di dalam pengontrolan hardware, apakah ada proteksi untuk penyimpanan data (data storage)

DUA KATAGORI PENYALAHGUNAAN DATABASE :
1. Katagori yang tidak disengaja
Contoh: Anomali yang disebabkan oleh pendistribusian data pada beberapa komputer
2. Katagori yang disengaja
Contoh: Insert, Delete & Update oleh pihak yang tidak berwenang

BEBERAPA TINGKATAN MASALAH SECURITY :
1. Phisical, berkaitan dengan pengamanan lokasi fisik database
2. Man, berkaitan dengan wewenang user
3. Sistem operasi, berkaitan dengan kemanan sistem operasi yang digunakan dalam jaringan
4. Sistem database, sistem dapat mengatur hak akses user

PEMBERIAN WEWENANG DAN VIEW
KONSEP VIEW adalah cara yang diberikan pada seorang pemakai untuk mendapatkan model database yang sesuai dengan kebutuhan perorangan

Database relational membuat pengamanan pada level :
  • Relasi, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak mengakses langsung suatu relasi
  • View, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak mengakses data yang terdapat pada view Read
  • Authorization, data dapat dibaca tapi tidak boleh dimodifikasi
  • Insert Authorozation, pemakai boleh menambah data baru, tetapi tidak dapat memodifikasi data yang sudah ada.
  • Update Authorization, pemakai boleh memodifikasi tetapi tidak dapat menghapus data
  • Delete Authorization, pemakai boleh menghapus data
  • Index Authorization, pemakai boleh membuat atau menghapus index 
  • Resource Authorization, mengizinkan pembuatan relasi – relasi baru 
  • Alternation Authorization, mengizinkan penambahan atau penghapusan atribute dalam satu relasi
  • Drop Authorization, pemakai boleh menghapus relasi
    yang ada
INTEGRITY
Berarti memeriksa keakuratan dan validasi data
BEBERAPA JENIS INTEGRITY :
1. Integrity Konstains, memberikan suatu sarana yang memungkinkan pengubahan database oleh pemakai berwenang sehingga tidak akan menyebabkan data inkonsistensi
2. Integrity Rule (pada basisdata relational), terbagi menjadi:
- Integrity Entity, contoh: tidak ada satu komponen kunci primer yang bernilai kosong (null)
- Integrity Referensi, suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan
 

FRAGMENTASI DATA

FRAGMENTASI DATA
Merupakan sebuah proses pembagian atau pemetaan database dimana database dipecah-pecah berdasarkan kolom dan baris yang kemudian disimpan didalam site atau unit komputer yang berbeda dalam suatu jaringan data, sehingga memungkinkan untuk pengambilan keputusan terhadap data yang telah terbagi.

Alasan-alasan diperlukannya fragmentasi, yaitu :
1. Penggunaan
2. Efisiensi
3. Paralleslisme
4. Keamanan

BEBERAPA PERATURAN YANG HARUS DIDEFINISIKAN KETIKA MENDEFINISIKAN FRAGMENT :
1. Kondisi lengkap (Completeness)
sebuah unit data yang masih dalam bagian dari relasi utama, maka data harus berada dalam satu fragmen. Ketika ada relasi, pembagian datanya harus menjadi satu kesatuan dengan relasinya.
2. Rekontruksi (Reconstruction)
sebuah relasi asli dapat dibuat kembali atau digabungkan kembali dari sebuah fragmen. Ketika telah dipecah-pecah, data masih memungkinkan untuk digabungkan kembali dengan tidak mengubah struktur data.
3. Disjointness
data didalam fragmen tidak boleh diikutkan dalam fragmen lain agar tidak terjadi redundancy data, kecuali untuk atribut primary key dalam fragmentasi vertikal

Kerugian fragmentasi yaitu :
1. Kinerja yang dapat turun karena data tersebar dan butuh proses untuk penggabungan kembali
2. Integritas yang dapat terganggu dikarenakan kegagalan pada salah satu site database server

TIGA JENIS FRAGMENTASI :
1. Fragmentasi horisontal
terdiri dari tuple dari fragment global yang kemudian dipecah-pecah atau disekat menjadi beberapa sub-sets
2. Fragmentasi vertikal
Membagi atribut-atribut dari fragment global yang tersedia menjadi beberapa grup.
3. Fragmentasi campuran
Cara yang sederhana untuk membangun fragmentasi campuran sbb :
a. Menggunakan fragmentasi horisontal pada fragmentasi vertikal
b. Menggunakan fragmentasi vertical pada fragmentasi horisontal

CONTOH KASUS JENIS-JENIS FRAGMENTASI
Ujian (NIM,Nama_Mhs,Kode_MK,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade)


Fragmentasi Horisontal terbagi menjadi 3 fragment yang berbeda berdasarkan Mt_Kuliah
1. Relasi Mt_Kuliah=“Sistem Basis Data”
s Mt_Kuliah=“Sistem Basis Data” (Ujian)


2. Relasi Mt_Kuliah=“Peranc. Sistem”
s Mt_Kuliah=“Peranc. Sistem” (Ujian)


3. Relasi Mt_Kuliah=“Visual Basic”
s Mt_Kuliah=“Visual Basic” (Ujian)


Fragment di atas memenuhi kondisi jika Nama_Mhs dan Mt_Kuliah adalah hal-hal yang memenuhi syarat Fragmentasi vertical:berdasarkan dekomposisi-nya dengan menambahkan tupel id


Relasi 1 = NIM, Nama_Mhs, Mt,Kuliah, Nil_Akhir, Grade, Tuple_ID
p NIM,Nama_Mhs,Mt,Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID (UJian)


Relasi 2 = NIM,Kode_MK,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID
p NIM,Kode_MK,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID (Ujian)


Fragmentasi Campuran
Terdapat relasi berdasarkan Mata Kuliah yang sama


Bagaimana bentuk database untuk data yang telah mengalami proses fragmentasi?
Fragmentasi data merupakan langkah yang diambil untuk menyebarkan data dalam database terdistribusi . Selanjutnya akan dibahas apa yang dimaksud Database terdistribusi.

DATABASE TERDISTRIBUSI
Yaitu kumpulan data yang digunakan bersama yang saling terhubung secara logik tetapi tersebar secara fisik pada suatu jaringan komputer.
Karakteristik Database terdistribusi, yaitu :
1. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logik tersebar pada sejumlah komputer yang berbeda
2. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan komunikasi
3. Data pada masing-masing situs dapat menangani aplikasiaplikasi lokal secara otonom
4. Data pada masing situs dibawah kendali satu DBMS
5. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu aplikasi global

BENTUK-BENTUK TOPOLOGI DISTRIBUSI DATA :






KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DATABASE TERDISTRIBUSI
KEUNTUNGAN :
1. Secara alami mengikuti struktur organisasi
2. Adanya otonomi lokal
3. Sifatnya dapat dipakai secara bersama
4. Peningkatan ketersediaan
5. Peningkatan kehandalan
6. Peningkatan kinerja
7. Ekonomis
8. Pertumbuhan yang modular

KERUGIAN :
1. Harga software mahal (Biaya)
2. Kompleksitas
3. Kelemahan dalam keamanan
4. Sulitnya menjaga keutuhan data
5. Kurangnya standar
6. Kurangnya pengalaman
7. Perancangan basisdata lebih kompleks
 

BAHASA QUERY KOMERSIAL

BAHASA QUERY KOMERSIAL

STRUKTUR QUERY LANGUAGE (SQL)
SQL dipublikasikan oleh E.F. CODD (1970) mengenai model relational. Kemudian pada tahun 1974, D. Chamberlin dan R.F. Boyce mengembangkan bahasa query untuk memanipulasi dan mengekstraksi data dari basisdata relational.

Sasaran SQL
a. Menciptakan basis data dan struktur relasi
b. Melakukan menajemen data tingkat dasaar
c. Membentuk query sederhana dan kompleks
d. Melakukan tugas-tugas dengan seminimal mungkin memakai struktur dan sintaks perintah relatif mudah dipelajari
e. Harus portabel

Jenis SQL :
1. Interactive SQL
2. Static SQL
3. Dynamic SQL

Subdivisi SQL
1. DDL (Data Definition Language)
Query-query ini digunakan untuk mendefinisikan struktur atau skema basis data
2. DML (Data Manipulation Language)
Query-query ini digunakan untuk manajemen data dalam basis data
3. DCL ( Data Control Language)
Query-query ini berhubungan dengan pengaturan hak akses dan wewenang.

PENGELOMPOKAN STATEMEN SQL
1. Data Definition Language (DDL)
CREATE DATABASE DROP DATABASE
CREATE TABEL DROP TABEL
CREATE INDEX DROP INDEX
CREATE VIEW DROP VIEW
ALTER TABLE

2. Data Manipulation Language (DML)
INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE

3. Data Access
GRANT , REVOKE

4. Data Integrity
RECOVER TABLE

5. Auxiliary
SELECT INTO OUTFILE, LOAD, RENAME TABLE

KASUS DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)

A. CREATE
1. Pembuatan Database
Nama Database adalah yang dapat mewakili suatu kejadian dapat berupa
nama organisasi atau perusahaan.
Sintaks : CREATE DATABASE nama_database
Contoh : Buat database dengan nama PT.ABC
CREATE DATABASE PT.ABC

2. Pembuatan Tabel
Sintaks : CREATE TABLE nama_table
( nama_kolom1 tipe_data_kolom1,
nama_kolom2,tipe_data_kolom2,….)
Contoh :
Buat struktur tabel dengan nama tabel MHS dengan data NIM char(8),
NAMA char(25), ALAMAT char(30)
CREATE TABLE MHS (NIM char(8) not null,
NAMA char(25) notnull, ALAMAT char(30) notnull)

3. Pembuatan Index
Sintaks : CREATE [UNIQUE] INDEX nama_index
ON nama_table (nama_kolom) ;
Contoh :
Buat index data mahasiswa berdasarkan NIM dengan nama MHSIDX
Dimana NIM tidak boleh sama
CREATE UNIQUE INDEX MHSIDX ON MHS(NIM)

4. Pembuatan View
Sintaks :
CREATE VIEW nama_view [ (nama_kolom1,….) ]
AS SELECT statement
[WITH CHECK OPTION] ;
Contoh :
Buat view dengan nama MHSVIEW yang berisi semua data mahasiswa
CREATE VIEW MHSVIEW
AS SELECT * FROM MHS

B. DROP (MENGHAPUS)
1. Menghapus Database
Sintaks : DROP DATABASE nama_db ;
2. Menghapus Tabel
Sintaks : DROP TABLE nama_table ;
3. Menghapus Index
Sintaks : DROP INDEX nama_index ;
4. Menghapus View
Sintaks : DROP VIEW nama_view ;
Contoh :
DROP DATABASE Mahasiswa;
DROP TABLE MHS;
DROP INDEX MHSIDX;
DROP VIEW MHSVIEW;

C. ALTER TABLE (MERUBAH STRUKTUR TABEL)
Sintaks : ALTER TABLE nama_tabel
ADD nama_kolom jenis_kolom
[FIRST | AFTER nama_kolom]
CHANGE [COLUMN] oldnama newnama
MODIFY nama_kolom jenis kolom, …
DROP nama_kolom
RENAME newnama_tabel
Contoh :
1. Tambahkan kolom JKEL dengan panjang 1 char pada tabel MHS
ALTER TABLE MHS ADD JKEL char(1);
2. Ubah panjang kolom MTKULIAH menjadi 30 char
ALTER TABLE MKUL MODIFY COLUMN MTKULIAH char(30);
3. Hapus kolom JKEL dari data table MHS
ALTER TABLE MHS DROP JKEL;

DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)
1. INSERT
Sintaks : INSERT INTO Nama_tabel [(nama_kolom1,…)]
Contoh :
Masukan data matakuliah Berkas Akses dengan kode KK222 dan
besarnya 2
INSERT INTO MKUL VALUES(“KK222”,”Berkas Akses”, 2);

2. UPDATE
Sintaks : UPDATE nama_tabel
SET nama_kolom = value_1
WHERE kondisi ;
Contoh :
Ubah alamat menjadi “Depok” untuk mahasiswa yang memiliki NPM
“50096487”
UPDATE MHS
SET ALAMAT=”Depok”
WHERE NPM=”50096487”;

3. DELETE
Sintaks : DELETE FROM nama_table
WHERE kondisi
Contoh :
Hapus data nilai matakuliah “KK021” bagi mahasiswa yang
mempunyai NPM “ 10296832”
DELETE FROM NILAI
WHERE NPM=”10296832” AND KDMK=”KK021”





4. SELECT
Sintaks : SELECT [DISTINCT | ALL] nama_kolom
FROM nama_tabel
[ WHERE condition ]
[ GROUP BY column_list ]
[HAVING condition ]
[ ORDER BY column_list [ASC | DESC]]

Contoh :
a. Tampilkan semua data mahasiswa
SELECT NIM,NAMA,ALAMAT FROM MAHASISWA;
Atau
SELECT * FROM MAHASISWA;
 b. Tampilkan Mata Kuliah yang SKSnya 2
Select NAMA_MK from matakuliah Where sks = 2

c. Tampilkan semua data nilai dimana nilai MID lebih besar sama dengan 60 atau nilai finalnya lebih besar 75.
maka penulisannya :
SELECT * FROM NILAI WHERE MID >= 60 OR FINAL > 75


JOIN
1. JOIN atau INNER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel datanya bersesuaian.
2. LEFT JOIN atau LEFT OUTER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel datanya bersesuaian dan juga semua record pada tabel sebelah kiri.
3. RIGHT JOIN atau RIGHT OUTER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel datanya bersesuaian dan juga semua record pada tabel sebelah kanan.
SELECT Nilai.NIM, NAMA_MHS, KD_MK, MID
FROM Nilai INNER JOIN Mahasiswa
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM

SELECT Mahasiswa.NIM, NAMA_MHS, KD_MK, MID
FROM Mahasiswa LEFT OUTER JOIN Nilai
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM

SELECT Mahasiswa.NIM, NAMA_MHS, KD_MK, MID
FROM Nilai RIGHT OUTER JOIN Mahasiswa
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM





DATA ACCESS
1. GRANT
Sintaks : GRANT hak_akses ON nama_db
TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION] ;
GRANT hak_akses ON [nama_db.]nama_tabel
TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION];

Contoh :
Berikan hak akses kepada Adi untuk menampikan nilai final test pada tabel Nilai.
GRANT SELECT (FINAL) ON NILAI TO ADI

2. REVOKE
Sintaks : REVOKE hak_akses ON nama_db
FROM nama_pemakai ;
REVOKE hak_akses ON nama_tabel
FROM nama_pemakai ;

Contoh :
Tarik kembali dari Adi hak akses untuk menampilkan nilai final test
REVOKE SELECT (FINAL) ON NILAI FROM ADI

DATA INTEGRITY
RECOVER TABLE
Sintaks : RECOVER TABLE nama_tabel

Contoh :
Kembalikan keadaan data mahasiswa seperti pada saat sebelum terjadi kerusakan
RECOVER TABLE MAHASISWA ;

AUXILIARY
1. SELECT … INTO OUTFILE ‘filename’ Sintaks ini digunakan untuk mengekspor data dari tabel ke file lain.
Sintaks : SELECT … INTO
OUTFILE ‘Nama File’
[FIELDS | COLUMNS]
[TERMINATED BY 'string']
[[OPTIONALLY] ENCLOSED BY 'char']
[ESCAPED BY 'char'] ]

Contoh :
Ubah semua data mahasiswa ke bentuk ASCII dan disimpan ke file teks di directory/home/adi dengan pemisah antar kolom ‘|’
SELECT * FROM MAHASISWA
INTO OUTFILE “/home/adi/teks”
FIELDS TERMINATED BY “ ½”;

2. LOAD
Sintaks query ini digunakan untuk mengimpor data dari file lain ke tabel.
Sintaks : LOAD DATA INFILE “ nama_path”
INTO TABLE nama_tabel [ nama_kolom] ;
[FIELDS | COLUMNS]
[TERMINATED BY 'string']
[[OPTIONALLY] ENCLOSED BY 'char']
[ESCAPED BY 'char'] ]

Contoh :
Memasukkan data-data dari file teks yang berada pada direktori “/home/adi” ke dalam tabel MHS_2. Dimana pemisah antara kolom dalam file teks adalah tab (\t) :
LOAD FROM “/home/adi/teks”
INTO MHS_2
FILELDS TERMINATED BY ‘\t’;

3. RENAME TABLE
Sintaks :
RENAME TABLE OldnamaTabel
TO NewNamaTabel

Contoh :
RENAME TABLE MAHASISWA
TO MHS

MENGGUNAKAN FUNGSI AGGREGATE :
1. COUNT digunakan untuk menghitung jumlah. Menghitung jumlah record mahasiswa dari tabel MAHASISWA
SELECT COUNT(*) FROM MAHASISWA

2. SUM digunakan untuk menghitung total dari kolom yang mempunyai tipe data numerik.
SELECT SUM(SKS) AS ‘TOTAL SKS’ FROM MATAKULIAH

3. AVG digunakan untuk menghitung rata-rata dari data-data dalam sebuah kolom.
SELECT AVG(FINAL) AS ‘FINAL’ FROM Nilai

4. MIN digunakan untuk menghitung nilai minimal dalam sebuah kolom.
SELECT MIN(FINAL) FROM Nilai

5. MAX diguankan untuk menghitung nilai maksismum dalam sebuah kolom
SELECT MAX(MID) FROM Nilai

SUBQUERY
Adalah subselect yang dapat digunakan di klausa WHERE dan HAVING dipernyataan select luar untuk menghasilkan tabel akhir. Aturan-aturan untuk membuat subquery, yaitu :
1. Klausa Order By tidak boleh digunakan di subquery, Order By hanya dapat digunakan di pernyataan Select luar.
2. Klausa subquery Select harus berisi satu nama kolom tunggal atau ekspresi kecuali untuk subquery-subquery menggunakan kata kunci EXIST
3. Secara default nama kolom di subquery mengacu ke nama tabel di klausa FROm dari subquery tersebut.
4. Saat subquery adalah salah satu dua operan dilibatkan di pembandingan, subquery harus muncul disisi kanan pembandingan

Penggunaan ANY dan ALL
Jika subquery diawali kata kunci ALL, syarat hanya akan bernilai TRUE jika dipenuhi semua nilai yang dihasilkan subquery itu. Jika subquery diawali kata kunci ANY, syaratnya akan bernilai TRUE jika dipenuhi sedikitnya satu nilai yang dihasilkan subquery tersebut.

Penggunaan EXIST DAN NOT EXIST
EXIST akan mengirim nilai TRUE jika dan hanya jika terdapat sedikitnya satu baris di tabel hasil yang dikirim oleh subquery dan EXIST mengirim nilai FALSE jika subquery mengirim tabel kosong.
Untuk NOT EXIST kebalikan dari EXIST.
(Masing-masing dosen membuat contoh untuk subquery)

CONTOH SUBQUERY :
1. Coba ambil nilai mid dan final dari mahasiswa yang bernama Astuti.
SELECT MID, FINAL FROM NILAI WHERE NIM=( SELECT NIM FROM MAHASISWAWHERE NAMA_MHS=‘Astuti’)

2. Ambil nilai kode matakuliah, mid dan final dari mahasiswa yang tinggal di jakarta.
SELECT KD_MK, MID, FINAL FROM NILAI WHERE NIM IN(SELECT NIM FROM MAHASISWA WHERE ALAMAT_MHS = ‘Jakarta’)

3. Ambil nama-nama mahasiswa yang mengikuti ujian.
SELECT NAMA FROM MAHASISWA WHERE EXISTS
(SELECT NIM FROM NILAI WHERE NILAI.NIM=
MAHASISWA.NIM)

4. Ambil nama-nama mahasiswa yang tidak mengikuti ujian.
SELECT NAMA FROM MAHASISWA WHERE NOT
EXISTS (SELECT NIM FROM NILAI WHERE NILAI.NIM=
MAHASISWA.NIM)

Aplikasi yang digunakan sebagai contoh adalah phptriad-mysql front
Dari Address ketik : http://localhost/phpmyadmin
Tampilan password ketik root dan untuk password ketik password
 

BAHASA QUERY FORMAL

ALJABAR RELATIONAL
Adalah kumpulan operasi terhadap relasi, dimana setiap operasi menggunakan satu atau lebih relasi untuk menghasilkan satu relasi yang baru.

OPERATOR YANG DIGUNAKAN

A. OPERATOR HIMPUNAN
  1. Union atau gabungan ( u )
    Union dari relasi A dan B dinyatakan sebagai A u B


  2. Intersection atau irisan ( n )
    Intersection dari relasi A dan B dinyatakan sebagai A n B
  3. Difference
    Difference dari relasi A dan B dinyatakan dengan A - B
  4. Cartesian product
    Product cartesian dari relasi A dan B dinyatakan dengan A X B
    contoh :
    A = { 1,2,3}
    B = { 5,7 }
    A X B = { ( 1,5), (1,7), ( 2,5), (2,7), (3,5),(3,7) }
B. OPERATOR RELATIONAL
  1. Restrict adalah Pemilihan tupel atau record
  2. Project adalah pemilihan attribute atau field
  3. Divide adalah membagi
  4. Join adalah menggabungkan
ALJABAR RELASIONAL
Operator pada aljabar relationaldibagi menjadi 2 kelompok :
1. Operator dasar untuk fundamental operational
2. Operator tambahan untuk additional operasional

Tabel dibawah ini adalah contoh untuk mengerjakan perintah – perintah Relation Algebra:

                                                            RELASI : MATA KULIAH



RELASI DOSEN


OPERATOR DASAR

A. Selection ( s ) Lower Case Omega
Operasi selection menyeleksi tupel-tupel pada sebuah relation yang memenuhi predicate/syarat yang sudah ditentukan.
Contoh :

1. Mencari tuple-tuple dari MAHASISWA yang memiliki jenis kelamin
laki-laki, Ekspresi aljabar relational :
σ J_KEL=“LAKI-LAKI” (MAHASISWA)

2. Tampilkan data mata kuliah yang memiliki kode 360 atau
yang memilki sks 4
σ KD_MK=“306” V SKS=4 (MATAKULIAH)

B. Projection ( p )
Operator projection beroperasi pada sebuah relation, yaitu membentuk relation baru dengan mengcopy atributeatribute dan domain-domain dari relation tersebut berdasarkan argumen-argumen pada operator tersebut.
Contoh :
Tampilkan nama beserta gaji dari dosen
pnama_dos,gaji (DOSEN)

C. Cartesian product ( X )
Operator dengan dua relasi untuk menghasilkan tabel hasil perkalian kartesian.

Contoh :
Tampilkan nid,nama_d (dari relasi Dosen), nama_mk (dari relasi
Matakuliah), thn_akademik,smt,hari,jam_ke,waktu,kelas (dari relasi
Mengajar) dimana semester mengajar adalah pada semester ‘1’.
p nid, nama_d, nama_mk, thn_akademik,smt,
hari,jam_ke, waktu, kelas ( s smt=1 ÙDosen.nid =
Mengajar.nid Ùmengajar.kdmk = Matakuliah.kdmk
(DosenxMatakuliahxMengajar))

D. Union ( È )
Operasi untuk menghasilkan gabungan tabel dengan syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama yaitu domain atribut ke-i masing-masing tabel harus sama RUS={ X I X E R atau X E S}

Contoh :
Penggabungan berdasarkan kolom kota dari tabel
mahasiswa dengan tabel dosen
p kota (mahasiswa) È pkota (Dosen)

E. Set difference ( - )
Operasi untuk mendapatkan tabel dis uatu relasi tapi tidak ada di relasi lainnya.
R – S = { X I X E R dan X E S }

Contoh : Tampilkan nama dari mahasiswa yang tinggal di depok tetapi
bukan berjenis kelamin perempuan

Query I : tampilkan nama yang tinggal di depok
pnama_mhs(salamat=“DEPOK” (MAHASISWA))

Query II : tampilkan nama yang berjenis kelamin perempuan
pnama_mhs(sj_kel =“PEREMPUAN” (MAHASISWA))

Tampilkan query I minus query II :
pnama_mhs(salamat=“DEPOK”(MAHASISWA))-
pnama_mhs(sj_kel=“PEREMPUAN” (MAHASISWA))


OPERATOR TAMBAHAN

1. SET INTERSECTION ( Ç )
Operasi untuk menghasilkan irisan dua tabel dengan syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama, domain atribut ke-i kedua tabel tersebut sama.

2. THETA JOIN
Operasi yang menggabungkan operasi cartesian product dengan operasi selection dengan suatu kriteria.

3. NATURAL JOIN
Operasi menggabungkan operasi selection dan cartesian product dengan suatu kriteria pada kolom yang sama

4. DIVISION
Merupakan operasi pembagian atas tuple-tuple dari 2 relation